Contoh Karya Ilmiah Terbaik



Maag atau gastritis merupakan penyakit yang bersifat psikosomatis, yakni terkait erat dengan faktor psikologis dan sistem syaraf somatik. Sistem syaraf somatik memiliki hubungan dengan sistem syaraf otonom yang berperan dalam mengatur pergerakkan peristaltik lambung dan pelepasan zat-zat kimia dalam lambung.



Gastritis ini bisa menyebabkan terjadinya ulcer, yaitu terputusnya kontinuitas mukosa gastrointenestinal (selaput permukaaan lambung) yang meluas sampai jaringan epitel sehingga terjadi iritasi atau peradangan pada jaringan tersebut (borok).





Ulcer ini bisa terjadi di saluran eshopagus (tukak lambung), duodenum (usus dua belas jari) dan jejunum (usus halus).
Lambung sendiri merupakan organ berbentuk kantong kosong yang terletak di sebelah kiri atas perut, tepat di bawah tulang iga. Ia dapat mengembang untuk menampung makanan dan minuman hingga 1 galon!
Dalam lambung ada sebuah cincin yang mengatur masuknya makanan. Cincin itu akan menutup ketika makanan sudah selesai antre masuk dalam lambung. Di dinding lambung ada lapisan otot yang kuat untuk menghancurkan makanan bekerja sama dengan 35.000.000 enzim yang mengurai secara kimiawi. Salah satu cairannya adalah asam hidroklorida (HCL) yang bahkan bisa melumat paku besi!!!, Itu makanya mukosa lambung melepaskan ion bicarbonate untuk melindungi mukosa dinding lambung dari kerusakan.






PH di lambung mampu mencegah hidupnya mikroorganisme, kecuali mikroorganisme yang tahan pada PH asam. Hanya saja pada kondisi tertentu, manusia suka berlaku seenaknya dengan pola hidup seenaknya saja dan tidak mampu mengelola emosi, lantas berteriaklah penyakit maag itu. Menunda waktu makan, makan terlalu pedas dan asam, makan kekenyangan, merokok, alkohol, obat-obatan dan vitamin tertentu, bisa memicu penyakit maag.
Islam sendiri sudah mengingatkan timbulnya penyakit sistem pencernaan ini, seperti hadits Rasulullah Saw,“Malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya rasa malu. Para sahabat bertanya,”Apakah sebenar-benarnya rasa malu iti?” Beliau menjawab,”Menjaga kepala beserta isinya dan menjaga perut beserta isinya, serta mengingat kuburan dan kematian.”
Rasulullah Saw mencontohkan untuk mengkonsumsi madu di kala sehat maupun sakit. Sebab dalam Al-Qur’an sendiri telah diterangkan dalam surat An-Nahl 68-69 tentang khasiat madu. Dijelaskan Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, bahwa ketika seorang sahabat mengeluhkan perutnya yang melilit, Rasulullah meresepkan madu. Sampai tiga kali lelaki itu menghadap Rasulullah karena perutnya yang melilit tak sembuh jua meski sudah minum madu, tapi Rasul terus memerintahkan, “Minumkanlah ia madu.” pada kali ketiga atau keempat lelaki itu kembali, Rasulullah mengatakan,”Sungguh Maha Benar Allah, dan sungguh perut saudaramu yang berdusta,” dan setelah berulang kali diminumkan madu, dia sembuh.

Zat-Zat yang Terkandung Dalam Madu
Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula flukosa (41,0%), glukosa (35,0%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%). Kadar protein dalam madu relative kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, B2, B3, B6 dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, magnesium, besi, tembaga, fosfor dan sulfur.

Berikut ini table perbandingan komposisi madu gula pasir ( per 100 gram ) :


Zat yang Terkandung
Madu
Gula
Energi  (kkal)
304
385
Protein (g)
0.3
0
Karbohidrat (g)
82.3
99.5
Serat (g)
0.1
0
Vitamin B6 (mg)
0.02
0
Vitamin C (mg)
1.0
0
Riboflapin (mg)
0.04
0
Niasin (mg)
0.3
0
Pantotenat (mg)
0.2
0
Asam Folat (mg)
3.0
0
Kalsium (mg)
5.0
0

Sumber : Food and Nutrition Encyclopedia 1994

Fungsi dan Peranan Madu Selain Gastritis
Mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia.
Penelitian Peter C. Morlan (1992), penelitian dari Departement of Biological Sciencec, University of Waikoto, di Halmiton, Selandia Baru membuktikan bahwa madu mengandung zat anti biotik yang aktif melawan serangan berbagai panthogen penyakit.
Selain itu hasil penelitian membuktikan bakteri-bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia tidak mampu hidup dalam madu karena  di dalamnya ada zat pembasminya berupa: formic acid (mencegah tidak basi), kandungan gula hingga 80%, zat anti bakteri yang disebut antibacterial inhibitore, dan mengandung H202 hydrogen peroxide yang terkenal sebagai pembunuh bakteri.
Dan menurut Kamarudin (1997), penelitian dari Departement of Biochemistri, Fakultas of Medicine, University of Malaya, Kuala Lumpur, paling tidak ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri.
Manfaat madu bagi pencernaan:
a.       Menurunkan asam lambung
b.      Menyehatkan perut (pengobatan kanker dan peradangan pada usus)
c.       Mencegah terjadinya pengendapan karena kandungannya atas asam lebah  yang berpengaruh atas bakteri-bakteri usus
d.      Mencegah terjadinya sembelit (susah buang air besar)
e.       Sumber gizi yang dibutuhkan jaringan liver.

Pengolahan Madu Untuk Obat Gastritis
a.     Bahan : - madu satu sendok makan                                                                                                                           a           -  kunyit

b.    Cara pembuatan : parut kunyit secukupnya, hasil parutan di peras,   air hasil perasan kunyit di campur dengan satu sendok makan madu

c.    Cara pemakaian : satu kali sehari, tiap bangun pagi sebelum minum air putih.